Adasatu hewan yang sangat keras kepala dan sombong, tidak mempercayai kabar akan kedatangan banjir tersebut, yaitu jangkrik. Sedangkan Sinta dan keluarganya tengah sibuk untuk mengamankan harta benda mereka dari banjir dahsyat bila musim hujan tiba nanti. Seekor Jangkrik pun mendekati Sinta dengan rasa tenang. "Selamat Pagi Sinta!
Hariini saya akan berbagi Cerita Pendek yang berjudul " Singa yang Sombong" Seekor Singa dengan angkuh dan sombongnya berjalan-jalan ditengah Si Singa bertemu dengan sekumpulan Monyet, "Auuuumm,hai Monyet Monyet jelek,siapa yang paling hebat dihutan ini?" Lalu monyet menjawab, "Tentu saja anda tuan singa".
Katakyang buruk rupa berubah menjadi sosok pangeran yang mengejutkan Putri. Katak pun menjelaskan kronologi kejadian yang menimpanya, "Aku dikutuk oleh penyihir jahat menjadi seekor katak. Beruntung, aku bertemu denganmu yang menjadi syarat untuk melepaskan kutukan penyihir jahat itu," cerita pangeran. Singkat cerita, Pangeran kemudian
Fast Money. Selamat Datang di Blog Materi Pelajaran. Pada artikel kali ini , kami akan membahas tentang "Cerita Dongeng Anak Katak Yang Sombong dan Anak Lembu ". Bagi yang suka membaca kisah cerita Dongeng. Langsung aja ya Ceritanya.... Anak Katak Yang Sombong dan Anak Lembu Di tengah padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh berpuluh-puluh katak. Diantara katak-katak tersebut ada satu anak katak yang bernama Doni si katak, dia adalah anak katak yang paling besar dan kuat. Karena kelebihannya itu, Doni si katak menjadi sangat sombong. Dia merasa kalau tidak ada anak katak lainnya yang dapat mengalahkannya. Sebenarnya kakak Doni si katak sudah sering menasehati agar Doni si katak tidak bersikap sombong pada teman-temannya yang lain. Tetapi nasehat kakaknya tersebut tidak pernah dihiraukannya. Hal ini yang menyebabkan teman-temannya mulai menghindarinya, hingga Doni tidak mempunyai teman bermain lagi. Pada suatu pagi, Doni si katak berlatih melompat di padang rumput. Ketika itu juga ada seekor anak lembu yang sedang bermain di situ. Sesekali, anak lembu itu mendekati ibunya untuk menyedot susu. Anak lembu itu gembira sekali, dia berlari-lari sambil sesekali menyenggok rumput yang segar. Secara tidak sengaja, lidah anak sapi yang dijulurkan terkena tubuh si Doni si katak. "Huh, berani makhluk ini mengusikku," kata Doni si katak dengan perasaan marah sambil coba menjauhi anak lembu itu. Sebenarnya anak lembu itu pula tidak berniat untuk mengganggunya. Kebetulan pergerakannya sama dengan Doni si katak sehingga menyebabkan Doni si katak menjadi cemas dan melompat dengan segera untuk menyelamatkan diri. Sambil terengah-engah, Doni si katak sampai di tepi kolam. Melihat Doni si katak yang kelihatan sangat capek, kawan-kawannya nampak sangat heran. "Hai Doni si katak, mengapa kamu terengah-engah, mukamu juga kelihatan sangat pucat sekali,” Tanya teman-temannya. "Tidak ada apa-apa. Aku hanya cemas saja. Lihatlah di tengah padang rumput itu. Aku tidak tahu makhluk apa itu, tetapi makhluk itu sangat sombong. Makhluk itu hendak menelan aku." Kata Doni si katak. Kakaknya yang baru tiba di situ menjelaskan. " Makhluk itu anak lembu. sepengetahuan kakak, anak lembu tidak jahat. Mereka memang biasa dilepaskan di padang rumput ini setiap pagi." "Tidak jahat? Kenapa kakak bias bilang seperti itu? Saya hampir-hampir ditelannya tadi," kata Doni si katak. "Ah, tidak mungkin. Lembu tidak makan katak atau ikan tetapi hanya rumput." Jelas kakaknya lagi. "Saya tidak percaya kakak. Tadi, aku dikejarnnya dan hampir ditendang olehnya." Celah Doni. "Wahai kawan-kawan, aku sebenarnya bisa melawannya dengan mengembungkan diriku," Kata Doni si katak dengan bangga. " Lawan saja Doni si katak! Kamu tentu menang," teriak anak-anak katak beramai-ramai. "Sudahlah Doni si katak. Kamu tidak akan dapat menandingi lembu itu. Perbuatan kamu berbahaya. Hentikan!" kata Kakak Doni si katak berulang kali tetapi Doni si katak tidak mempedulikan nasehat kakaknya. Doni si katak terus mengembungkan dirinya, karena dorongan dari teman-temannya. Sebenarnya, mereka sengaja hendak memberi pelajaran pada Doni si katak yang sombong itu. "Sedikit lagi Doni si katak. Teruskan!" Begitulah yang diteriakkan oleh kawan-kawan Doni. Setelah perut Doni si katak menggembung dengan sangat besar, tiba-tiba Doni si katak jatuh lemas. Perutnya sangat sakit dan perlahan-lahan dikempiskannya. Melihat keadaan adiknya yang lemas, kakak Doni si katak lalu membantu. Mujurlah Doni si katak tidak apa-apa. Dia sembuh seperti sedia kala tetapi sikapnya telah banyak berubah. Dia malu dan kesal dengan sikapnya yang sombong. Nah itulah pembahasan kami terkait dengan topik kali ini yaitu “ Cerita Dongeng Anak Katak Yang Sombong dan Anak Lembu ”, Semoga cerita kali ini dapat bermanfaat bagi sahabat yang suka membaca , Sering – sering mampir ya...
Di pinggir sebuah hutan tinggalsepasang katak. Katak jantan sangatbaik hati. Katak betina pula sombong dantidak suka berkawan dengan katak hujan turun, katak betina itu seringbernyanyi. Katak betina ingin menunjuk-nunjuk kepada katak lain bahawa iasangat pandai bernyanyi. Namun,suaranya bukanlah merdu sangat. Katakbetina menyangka suaranya sangatmerdu."Sedap atau tidak suara saya tadi?" katakbetina itu selalu bertanya demikiankepada katak jantan."Sedap!" kata katak katak jantan selalu rasa sakittelinga apabila mendengar katak betina itumenyanyi. Namun, katak jantan terpaksa berpura -pura menjawab demikian. Katak jantan tidak mahukatak betina itu kecil hati. "Katak - katak lain itu selalu mengejek kata saya tidak pandai menyanyi. Merekasemua dengki kepada saya," ujar katak betina itu. "Jangan pedulikan mereka. Menyanyilah lagi!"kata katak jantan. jika tidak, tentulah katak betinaitu akan terus mengomel betina itu akan terus menyanyi lamanya katak betina itu hujan sudah reda, katak betina masihterus bernyanyi. Mahu tidak mahu, terpaksalahkatak jantan memekakkan telinganya. Suatu hari,katak betina itu mengajak katak jantanberpindah ke tempat lain. "Mengapa pula awak mahu berpindah?"katak jantan berasa hairan. "Kita sudah lama tinggal di sini. Marilah kitamemulakan penghidupan baru di tempat lainpula," jawab katak betina. Sebenarnya katakbetina tidak tahan mendengar ejekan katak -katak lain. "Tidak lama lagi, kami akan berpindah," katakbetina memberitahu katak - katak lain. "Kami akantinggal di suatu tempat yang cantik macamistana.” "Boo!" semua katak lain hari, katak jantan itu tergesa - gesapulang. Katak jantan sangat ketakutan. "Apakah yang sudah terjadi?" katak betinaberasa hairan. "Di tempat ini ada banyak ular. Tadi, nyaris -nyaris saya dimakan ular. Mujurlah saya sempatmelarikan diri," katak jantan memberitahu. Katak betina berasa cemas, Pada hari berikutnya, katak jantan itu keluarmencari makanan. Tetapi sehingga lewat petang,katak jantan masih belum pulang, beberapa hariberlalu, namun katak jantan itu tidak pulang hati katak betina. Tahulah katak betinabahawa katak jantan itu sudah menjadi betina berasa sangat menyesalkerana berpindah ke tempat itu. Tetapi apaboleh buat, hendak pulang ke hutan semula,katak betina itu berasa sangat malu. Selang beberapa lama kemudian, katakbetina itu melahirkan beberapa ekor berapa lama kemudian, besarlah semuaanaknya itu. Suatu hari, anak-anaknya pergi mencarimakanan. Mereka terserempak dengan seekorlembu. Mereka belum pernah melihat mereka melihat lembu yang berbadanbesar itu. Apalagi! Bertempiaranlah merekamelarikan diri. Mereka pulang dan menceritakan hal itukepada ibu mereka. "Kami terjumpa seekor binatang yangtersangat besar. Belum pernah kami lihatbinatang sebesar itu," kata salah seekor anakkatak betina itu menggelengkan kepalakerana tidak percaya. "Mana ada binatang yang begitu besar?" tanyakatak betina. "Ibulah binatang yang paling lebih besar daripada kamu semua," jelaskatak betina itu lagi. "Binatang yang kami jumpa itu lebih besar,"ujar anak-anaknya. Katak betina itu pun segeramenggembungkan dirinya supaya kelihatanlebih besar. "Adakah binatang itu sebesar ini?"tanya katak betina. Anak-anaknya menjawab, "Tidak! Lebihbesar lagi.” Katak betina itu menggembungkan dirinyamenjadi lebih besar lagi. "Adakah sebesar ini?”tanya katak betina. ”Tidak! Lebih besar lagi," jawab anak -anaknya. Katak betina itu menggembungkan lagidirinya. "Adakah sebesar ini?" tanyanya lagi."Tidak! Lebih besar lagi," jawab anak -anaknya. Katak betina itu lalu cuba menggembungkandirinya supaya menjadi lebih besar lagi. Tiba-tiba terdengarlah bunyi yang kuat. Pop!Terkejutlah semua anak katak itu. "Ibu kita sudah meletup! Ibu kita sudah mati!"kata salah seekor anak katak matilah katak betina yangsombong itu! Badannya pecah kerana cubamenggembungkan dirinya supaya menjadi lebihbesar. Sedihlah semua anak katak itu kerana ibumereka sudah mati. Akhirnya, mereka berpindahke tepi hutan. Di situlah mereka tinggal dalamaman dan bahagia. NILAI MURNI Adik-adik, dalam hidup ini, janganlah sekali-kali kita bersikap sombong. Sikap sombong boleh membawa akibat yang buruk. Sebaliknya, sikap selalu bersyukur dan merendah diri merupakan salah satu akhlak yang Angkatan Tentera Johor Bahru Jalan Balau, Kebun Teh, 80250 Johor Bahru, Johor Darul Ta'zimTel 07-3339334 Fax 07-3339334 Emel [email protected] Hakcipta Terpelihara © 2020 SK Angkatan Tentera Johor Bahru
Dongeng Anak Katak yang Sombong dan Anak LembuDi tengah padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh berpuluh-puluh katak. Di antara katak-katak tersebut ada satu anak katak yang bernama Kenthus, dia adalah anak katak yang paling besar dan kuat. Karena kelebihannya itu, Kenthus menjadi sangat sombong. Dia merasa kalau tidak ada anak katak lainnya yang dapat mengalahkannya. Sebenarnya kakak Kenthus sudah sering menasehati agar Kentus tidak bersikap sombong pada teman-temannya yang lain. Tetapi nasehat kakaknya tersebut tidak pernah dihiraukannya. Hal ini yang menyebabkan teman-temannya mulai menghindarinya, hingga Kenthus tidak mempunyai teman bermain suatu pagi, Kenthus berlatih melompat di padang rumput. Ketika itu juga ada seekor anak lembu yang sedang bermain di situ. Sesekali, anak lembu itu mendekati ibunya untuk menyedot susu. Anak lembu itu gembira sekali, dia berlari-lari sambil sesekali menyenggok rumput yang segar. Secara tidak sengaja, lidah anak sapi yang dijulurkan terkena tubuh si Kenthus. “Huh, berani makhluk ini mengusikku,” kata Kenthus dengan perasaan marah sambil coba menjauhi anak lembu itu. Sebenarnya anak lembu itu pula tidak berniat untuk mengganggunya. Kebetulan pergerakannya sama dengan Kenthus sehingga menyebabkan Khentus menjadi cemas dan melompat dengan segera untuk menyelamatkan terengah-engah, Kenthus sampai di tepi kolam. Melihat Kenthus yang kelihatan sangat capek, kawan-kawannya nampak sangat heran. “Hai Kenthus, mengapa kamu terengah-engah, mukamu juga kelihatan sangat pucat sekali,” Tanya teman-temannya. “Tidak ada apa-apa. Aku hanya cemas saja. Lihatlah di tengah padang rumput itu. Aku tidak tahu makhluk apa itu, tetapi makhluk itu sangat sombong. Makhluk itu hendak menelan aku.” Kata Kenthus. Kakaknya yang baru tiba di situ menjelaskan. ” Makhluk itu anak lembu. sepengetahuan kakak, anak lembu tidak jahat. Mereka memang biasa dilepaskan di padang rumput ini setiap pagi.” “Tidak jahat? Kenapa kakak bias bilang seperti itu? Saya hampir-hampir ditelannya tadi,” kata Kenthus. “Ah, tidak mungkin. Lembu tidak makan katak atau ikan tetapi hanya rumput.” Jelas kakaknya lagi.“Saya tidak percaya kakak. Tadi, aku dikejarnya dan hampir ditendang olehnya.” Celah Kenthus. “Wahai kawan-kawan, aku sebenarnya bisa melawannya dengan mengembungkan diriku,” Kata Kenthus dengan bangga. “Lawan saja Kenthus! Kamu tentu menang,” teriak anak-anak katak beramai-ramai. “Sudahlah Kenthus. Kamu tidak akan dapat menandingi lembu itu. Perbuatan kamu berbahaya. Hentikan!” kata Kakak Kenthus berulang kali tetapi Kenthus tidak mempedulikan nasehat kakaknya. Kenthus terus mengembungkan dirinya, karena dorongan dari teman-temannya. Sebenarnya, mereka sengaja hendak memberi pelajaran pada Kenthus yang sombong itu. “Sedikit lagi Kenthus. Teruskan!” Begitulah yang diteriakkan oleh kawan-kawan Kenthus. Setelah perut Kenthus menggembung dengan sangat besar, tiba-tiba Kenthus jatuh lemas. Perutnya sangat sakit dan perlahan-lahan dikempiskannya. Melihat keadaan adiknya yang lemas, kakak Kenthus lalu Kenthus tidak apa-apa. Dia sembuh seperti sedia kala tetapi sikapnya telah banyak berubah. Dia malu dan kesal dengan sikapnya yang sombong.
cerita katak yang sombong