Olehsebab itu, iman dan ilmu merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. 3. Ibadah yang Dilaksanakan Harus Dilandasi dengan Ikhlas Ibadah mahdhah adalah ibadah yang bersifat ta'abudi atau mempunyai hubungan langsung dengan Allah. Ibadah ini biasanya berupa tindakan penyembahan seorang hamba kepada Allah.
NabiAllah telah menjelaskan dengan baik bahwa bila iman kokoh dan keyakinan kuat, maka moral yang kuat dan tahan lama akan terbangun, dan jika karakter moral rendah, maka iman akan ikut menjadi lemah.
Imanadalah pondasi dalam diri seorang muslim. Adanya keimanan mempengaruhi bagaimana seorang muslim berperilaku, melaksanakan pekerjaan atau aktifitas, dan juga menjalankan kehidupannya sehari-hari. Kehidupan seorang tanpa keimanan pasti akan rapuh sebagaimana rumah atau bangunan tanpa adanya pondasi yang kuat.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. 0% found this document useful 0 votes2K views13 pagesOriginal TitleHubungan Ibadah,Iman Dan AkhlakCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2K views13 pagesHubungan Ibadah, Iman Dan AkhlakOriginal TitleHubungan Ibadah,Iman Dan AkhlakJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
0% found this document useful 1 vote2K views15 pagesDescriptionPresentasi mengenai apa itu hubungan ibadah dengan akhlak serta pengertiannyaOriginal TitleHubungan Ibadah dan AkhlakCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 1 vote2K views15 pagesHubungan Ibadah Dan AkhlakOriginal TitleHubungan Ibadah dan AkhlakDescriptionPresentasi mengenai apa itu hubungan ibadah dengan akhlak serta pengertiannyaFull description
A. HUBUNGAN IBADAH DENGAN IMAN DAN AKHLAK Beribadah kepada Allah SWT merupakan indikasi iman kepada yang ghaib, walaupun orang yang beribadah tidak melihatnya dan juga merupakan indikasi ketaatan kepada perintah walaupun tidak diketahui rahasianya. Allah SWT Maha Kaya dari seluruh manusia dan makhluknya. Bila manusia beribadat kepada sesuatu berarti mereka menyembah yang lebih pantas dari diri mereka dan mencari kebaikan yang bersifat rohani atau jasmani, individu atau masyarakat, dunia dan akhirat. Namun manusia kadang-kadang tidak mengetahui hikmah yang didatangkan Allah SWT kepadanya. Kualitas iman yang dimiliki oleh seseorang mempengaruhi terhadap sikapnya dalam beribadah. Semakin tinggi kualitas keimanan seseorang semakin tinggi pula ketaatanya, sebaliknya keimanan yang rendah berimplikasi kepada sikap atau ketaatan beribadah yang tidak maksimal. Itu semua juga berpengaruh terhadap akhlak mereka. Hubungan antara ibadah, iman dan akhlak sangat erat dan antara satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Ibadah merupakan amal saleh, sedangkan amal saleh merupakan implementasi dari iman kepada Allah SWT. Sementara itu akhlak merupakan hasil dari semua itu. Al-Qur’an banyak menyebutkan orang-orang yang beriman berbarengan dengan orang-orang beramal saleh, misalnya antara lain dalam QS. Al-Ashr 1-3 “Demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”[1] Hal ini menunjukkan bahwa orang yang beriman tetapi tidak mengerjakan amal saleh belum dapat disebut sebagai seorang mukmin yang sempurna. Demikian juga sebaliknya, karena amal saleh termasuk di dalamnya ibadah khusus, merupakan implementasi dari iman itu sendiri.
hubungan ibadah dengan iman